The Kuroi Kajitsu

Yeay~~!!! I’m back again! Heu… Setelah sempat ‘hiatus’ *bahasa ff* Ichimaru akhirnya balik untuk mem-posting! Hm… Hm… Sekarang enaknya ngomongin tentang apa, ya? Oh iya, gimana kalo kita ngomongin soal ‘Nijikon’ aja? Pasti pada nanya apa sih itu ‘‘Nijikon’’? Okeh! Let’s find out!
Kalo kalian seorang otaku, pasti udah enggak asing lagi dengan istilah ‘Nijikon’! Tapi, ada sebagian otaku yang enggak tau apa itu ‘Nijikon’. But, it’s ok! Enggak semua otaku tau kok!
But, sebelum kita beranjak menuju pembahasan tentang ‘Nijikon’, gimana kalo kita ngintip sekilas tentang otaku?! Pasti ada yang masih enggak tau apa itu otaku?
Otaku itu sebenarnya adalah julukan untuk seseorang yang menyukai anime, manga, atau video game. Istilah ini memiliki arti yang negatif di negara sakura sana!
So, udah ngerti kan apa itu otaku? Nah, sekarang kita langsung loncat ke pembahasan tentang ‘Nijikon’ *jeng…jeng…jeng…*.
Menurut majalah anime yang pernah Ichimaru baca, ‘Nijikon’ adalah kependekan dari nijigen kompurekkusu (kompleks 2 dimensi). Ini adalah istilah slang dalam negara Jepang yang mengacu kepada seseorang yang menyukai atau terobsesi dengan salah satu atau lebih karakter anime, manga, ataupun video game. Emangnya ‘Nijikon’ itu bahaya, ya? Bukannya itu biasa aja? Semua otaku pasti kan nge-fans banget sama karakter pilihannya! Jadi, itu wajar-wajar aja dong!
Nah, pasti akan ada statement seperti itu. Eitts… Tunggu dulu! ‘Nijikon’ yang satu ini beda lho sama kecenderungan yang lainnya. Kenapa coba? Karena ‘Nijikon’ ini bersifat hardcore! Haduww…. Jadi tambah bingung, ya? Sama! *plakk!*
Yang jelasnya, jika sesorang HANYA menyukai karakter 2 dimensi dari anime, manga, atau video game maka dia sudah bisa disebut ‘Nijikon’. Tuh kan? Ichimaru menekan pada kata ‘HANYA’. Wow? Yang lebih menarik lagi dari syndrom ini adalah, kalo kita udah kena ‘Nijikon’ yang stadium parah *lu kira DB pake stadium segala*, kita HANYA mencintai karakter anime, manga, atau video game SAJA! Wups…. Udah ada penekanan lagi nih. Kalian tahu kan apa maksudnya? Yups, kita tidak memiliki minat sedikit pun pada cowok/cewek! Yeah… Kalo kecenderungan ini diketahui oleh masyarakat disekitar kita, kita bakalan dibilang ‘freak’. Maka gak jarang kalo sesorang yang menderita ‘Nijikon’ pasti di-diskriminasi di lingkungan tempat dia tinggal. Menurut Toshio Okada selaku produser anime, penulis, dan dosen, dan juga co-founder serta mantan presiden perusahaan produksi Gianax (set dah! Diborong semua profesi orang #sewot) dalam bukunya yang berjudul Otaku no Mayoi Michi (Lost Path Otaku), Toshio menggunakan kata ‘Nijikon’ untuk orang yang tidak terkenal dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan dalam berbagai kasus disertai dengan kebencian dan ketakutan terhadap manusia nyata dan juga memiliki sikap yang menarik diri dan didiagnosis sebagai Anthropophobia (takut pada orang/masyarakat). Jika seseorang sudah mengalami ‘Nijikon’ yang begitu parah, dia hanya merasakan cinta kepada karakter anime, manga, atau video game saja dan sama sekali tidak memiliki minat seksual terhadap lain jenis. Tuh kan?! Om Toshio Okada aja udah ngasih tau! Berarti Ichimaru enggak bo’ong kan?!
Tapi, mayoritas penderita ‘Nijikon’ ini adalah kaum pria. Kenapa bisa gitu? Itu karena nafsu pria terhadap wanita lebih besar daripada sebaliknya. Apalagi perempuan lebih menyukai aktor pria yang cakep! Iya, kan?
Pria yang menderita ‘Nijikon’ akan merasa ‘gak napsu’ *RED* terhadap perempuan nyata. Rupanya, anime/manga mainstream seperti Naruto, Bleach, One Piece, dsb enggak disukai ama pria lho… Mereka lebih suka manga/anime yang bertema Moe, kayak K-ON, Suzumiya Haruhi no Yuutsu, Lucky Star, dll. Bishoujo game juga lebih laku daripada bishounen game.
Tidak semua otaku itu ‘Nijikon’. Dan otaku juga menganggap diri mereka bukan ‘Nijikon’. Namun, mayoritas ‘Nijikon’ itu berasal dari kalangan otaku. Selain itu, sekarang masih diperdebatkan apa kecenderungan terhadap karakter seorang wanita 3 dimensi yang diproyeksikan dalam bentuk 2 dimensi, seperti foto idola aktris/aktor dibuat dalam bentuk bantal, mousepad, dll dapat dikategorikan sebagai ‘Nijikon’. Kalo dilihat sekilas, ‘Nijikon’ tidak akan mempengaruhi dunia nyata, namun menurut Takeshi Shudo, selaku penulis kolom WEB Anime Style mengatakan bahwa pria yang mencintai karakter 2 dimensi dibandingkan wanita nyata adalah sebuah penghinaan terhadap kaum wanita. Takeshi juga menuturkan bahwa ‘Nijikon’ itu adalah masalah dalam berekspresi yang berkembang menjadi ancaman. Biasnya seseorang yang sudah mengalami ‘Nijikon’ akan sulit untuk kembali normal lagi.
Huwe…. Serem, ya?
Berikut ciri-ciri orang yang menderita ‘Nijikon’:
1. Mengaku-ngaku sebagai pasangan suatu karakter anime/manga yang disukainya. Hal ini biasanya ditemukan di forum-forum anime/manga.
2. Mengubah nama aslinya dengan nama karakter anime/manga favoritnya. Atau mungkin juga menggantikan nama aslinya dengan nama yang berbau Jepang.
3. Memasang foto karakter favoritnya di jaringan sosial dengan ditambahkan embel-embel kecintaannya terhadap karakter tersebut.
4. Penderita rela mengeluarkan uangnya untuk membeli barang-barang yang berkaitan dengan karakternya tersebut. Biasanya berupa figure, T-shirt, manga, artbook, dll.
5. Penderita hanya menghabiskan waktunya untuk menonton anime, membaca manga, atau bermain game yang berkaitan dengan karakter favoritnya.
6. Penderita juga kurang bersosialisasi di dunia nyata. Kalaupun bersosialisasi dengan penggemar anime/manga dan yang memiliki hobi yang sama dengannya.
7. Biasanya belum memiliki pacar.
8. Sering membayangkan tentang karakter favoritnya dan selalu beranggapan bahwa karakter tersebut dekat dengannya.
9. Merasa benci terhadap karakter lain yang dekat dengan karakter yang disukainya.

Hm…. Kalian masuk kategori nomor berapa, ya?
Pesan Ichimaru, kalo kalian nge-fan sama suatu karakter anime, manga, atau video game itu wajar aja. Tapi jangan terlalu kebangetan, ya? Dan jangan lupa juga bersosialisasi dengan teman kalian yang lain. Jangan cuman sama orang yang punya hobi sama aja! Oke? ^^